Boston Consulting Group (BCG)

Posted by

Perusahaan besar biasanya mengelola bisnis yang sangat beragam, masing-masing bisnis tentu membutuhkan strategi sendiri. CT CORP misalnya perusahaan Chairul Tanjung ini mengklasifikasi bisnisnya menjadi 9 unit bisnis strategis (SBU-strategic business unit) yaitu: Bank, Asuransi, Capital Market, Financing, Media, Retail, Lifestyle, Entertainment dan Agro Bisnis.


Dalam penyusunan strategi secara terpisah dan untuk membebankan pendanaan yang memadai, perusahaan harus mengidentifikasi unit usaha strategisnya. Manajeman puncak tahu bahwa dalam portofolio bisnisnya biasanya terdapat “jagoan masa lalu” dan “pemenang masa depan.” Namun, manajemen puncak tidak dapat mengandalkan analisa sekilas saja, manajemen memerlukan alat analisis untuk memilah bisnis-bisnisnya menurut potensi laba.


Dan sesuai dengan judul, postingan kali ini saya akan membahas alat analisis yang paling terkenal yaitu model Boston Consulting Group (BCG). Boston Consulting Group adalah perusahaan konsultan manajemen terkemuka yang mengembangkan dan mempopulerkan matriks Pertumbuhan-pangsa (growth-share matrix) seperti gambar dibawah ini.



Matriks BCG dibagi menjadi empat elemen,masing-masing menujukan keadaan bisnis yang berbeda:




  1. Tanda Tanya (question mark) : Bisnis (SBU) ini beroprasi pada pasar (industry) dengan pertumbuhan yang cepat, namun memiliki pangsa pasar yang relatifnya rendah. Berada di elemen tanda Tanya memerlukan dana yang besar, karena perusahaan harus mengeluarkan dana untuk pabrik, peralatan dan karyawan agar dapat mengikuti pertumbuhan pasar (industry) yang cepat, dan juga agar perusahaan mengambil alih peran pemimpin pasar (pindah ke elemen star). Perusahaan harus berpikir keras untuk menentukan apakah dia akan tetap mengucurkan dana atau tidak.

  2. Bintang (star) : Pemimpin pasar yang berada di pasar (industry) dengan pertumbuhan yang cepat. Meskin memimpin pasar bintang tidak lantas menghasilkan arus kas yang positif bagi perusahaan, Karen perusahaan harus mengeluarkan banyak uang supaya tumbuh secepat pertumbuhan pasar (industry) dan mampu menghadapi serangan pesaing.

  3. Sapi Perah (cash cow) : Unit bisnis bintang yang tingkat pertumbuhan pasar (industry)nya mulai merosot namun masih menjadi pemimpin pasar dan menghasilkan banyak uang kas bagi perusahaan tersebut. Perusahaan tidak perlu lagi membiayai ekspansi karena pertumbuhan pasar telah melambat. Karena unit bisnis tersebut memimpin pasar, dia dapat menikmati skala ekonomis dan margin laba yang tinggi. Perusahaan menggunakan unit bisnis sapi perahnya untuk membayar tagihan operasional sehari-hari dan untuk mendukung unit bisnis yang lainnya.

  4. Anjing (dog) : Unit Bisnis yang memiliki pangsa pasar yang rendah di pertumbuhan pasar yang rendah. Perusahaan perlu mempertimbangkan SBU kategori anjingnya apakah akan dilepaskan (divestasi) atau tetap dipertahankan dengan alasan yang kuat (misalnya, adanya harapan bahwa pertumbuhan pasar akan berubah atau adanya kemungkinan untuk memimpin pasar).


Setelah menempatkan berbagai bisnisnya ke matriks BCG, perusahaan harus memutuskan apakah portofolio bisnisnya sehat atau tidak. Portofolio yang sehat adalah yang mempunyai lebih banyak unit bisnis di elemen Bintang dan Sapi perah dari pada Tanda tanya dan Anjing, dan sebaliknya portofolio yang tidak sehat adalah yang mempunyai terlalu banyak Anjing dan Tanda tanya daripada Bintang dan Sapi perah.


Tugas perusahaan selanjutnya adalah menentukan tujuan, strategi, dan anggaran yang diberikan kepada masing-masing SBU. Ada empat strategi yang dapat dilakukan yaitu,: Membangun, mempertahankan, memanen, dan melepaskan (divestasi).


Strategi membangun cocok untuk tanda tanya yang pangsa pasarnya harus ditingkatkan agar menjadi Bintang, Strategi mempertahankan itu cocok untuk sapi perah yang kuat agar dia dapat memberikan arus kas positif yang besar, Strategi memanen cocok untuk sapi perah yang lemah yang memiliki masa depan suram dan pada akhirnya justru membutuhkan suntikan dana yang besar, strategi melepaskan adalah menjual atau melikuidasi bisnis karena sumber daya akan lebih baik digunakan ditempat lain, strategi ini cocok untuk unit bisnis anjing dan tanda tanya yang menghambat laba perusahaan. selesaiii


Mungkin itu saja yang dapat saya tulis, Terimakasih kepada Bapak Jauhari Kurtubin,SE.,MM Dosen saya di Universitas Bung Karno yang telah memberikan saya pencerahan tentang Matiks BCG.


Blog, Updated at: 11.44

2 komentar:

  1. Spot on with this write-up, I really think this web site needs a lot more attention.
    I'll probably be back again to read more, thanks for the advice!

    BalasHapus